Sering kita jumpai berbagai macam tulisan yang disebut puisi tersaji dalam beraneka media.
Di Koran, majalah, buku pelajaran, ruang publik, bahkan dibacakan saat agenda istimewa seperti Hari Kemerdekaan, Hari Ibu, perpisahan sekolah, dan lain sebagainya.
Namun masih banyak yang belum memahami kaidah yang terkandung dalam puisi. Baik itu puisi dewasa maupun puisi anak.
Dalam artikel ini, kami akan membahasnya secara lebih detail hal-hal yang berkaitan dengan Puisi Anak.
Daftar Isi
Unsur-Unsur yang Ada Dalam Puisi Anak
Seperti halnya prosa, puisi juga memiliki unsur-unsur dasar yang harus dipenuhi untuk bisa disebut sebuah puisi.
Puisi anak yang nampaknya lebih bebas juga tidak luput dari unsur-unsur berikut:
1. Tema
Poin pertama ini pasti ada di semua jenis bentuk karya tulis apapun. Yang membedakan adalah karakter tema secara umum.
Pada puisi anak tema yang seringkali muncul tetu adalah perihal kehidupan anak kecil entah itu di rumah, di sekolah, di tempat bermain, dan lain sebagainya.
Jika tulisan yang random alias acak menyusunnya tanpa mengarah pada satu pembahasan, maka puisi tersebut belum layak disebut puisi.
Menulis puisi dengan tema tertentu memang membutuhkan keahlian khusus karena karya ini bukanlah semacam obrolan yang ngalor ngidul.
2. Bunyi akhir kalimat (Rima)
Sejak di sekolah dasar kita sudah dikenalkan dengan istilah rima dalam penulisan puisi.
Hanya saja masih banyak yang tidak mengindahkan unsur ini sehingga puisi yang diciptakan kurang kuat dalam hal keindahannya.
Puisi menjadi menarik karena bunyi di akhir kalimat yang mengandung irama senada.
Seperti halnya musik yang butuh nyawa dari susunan tone, puisi juga butuh ruh dari rima.
3. Tipografi Puisi
Pada bagian inilah puisi menjadi berbeda dengan jenis tulisan yang lain.
Tipografi atau tatanan kalimat dalam puisi tidak berbentuk paragraph seperti halnya prosa.
Puisi hanyalah barisan pendek dari rankaian kata yang indah dengan bentuk berbait-bait.
4. Citraan
Terdapat banyak penggambaran yang dimunculkan dalam larik-larik puisi.
Penggambaran dalam puisi ini biasanya disebut Citraan puisi, di mana imajinasi sangat berperan penting di dalamnya.
Penggambarannya adalah segala hal yang bisa ditangkap oleh panca indra. Baik penglihatan, pendengaran, penciuman, maupun rabaan.
Sebagaimana dalam contoh berikut:
Jauh aku memandang
Pelan aku mendengar
Angin seakan menjerit dalam kebisuan
Adakah rindu yang bisa kutemukan
Dalam jarak yang berkelipatan
Pada larik ketiga dalam puisi di atas terdapat citraan dari indra pendengaran yang menggambarkan sebuah suasana kesedihan yang membuncah. Dalam puisi anak, citraannya akan lebih ringan seperti pada baris kedua di contoh berikut:
Pagi hari yang cerah
Kulihat daun melambai indah
Di tepi pantai bersama Ayah
Senang rasanya tiada gelisah
Contoh Puisi Anak
Di bawah ini ada belasan bahkan puluhan puisi anak yang bisa dijadikan contoh kepada murid atau putra-putri Anda.
Setelah membacanya, mintalah mereka untuk membuat dengan tema yang sama.
Puisi Untuk Orang Tua
Berusaha Berbakti
Tidak jarang ada kata-kata perintah dari orang tua
Berilah hormat Ibu Bapakmu
Aku tidak pernah lupa melakukan apa yang mereka perintahkan
Meskipun aku merasa malas dan itu melelahkan
Namun saat ini aku sadar
Perintah mereka harus kukerjakan dengan sabar
Tidak ada usaha yang sia-sia
Apalagi untuk menghormatinya
Memperhatikan kata-katanya
Mengikuti petuah-petuahnya
Suatu saat akan banyak kebaikan karena patuh pada mereka
Tentang Ibuku
Banyak hal di pagi hari yang dipersiapkan
Bersih-bersih dan memasak makanan
Ada sayur, ada lauk, ada buah-buahan
Semuanya disediakan untuk keluarga
ibu jarang sekali marah
ibuku penuh kasih sayang
ibu tidak pernah lelah mendampingiku
Mengajariku banyak hal agar dewasa
Tentang Ayahku
Bekerja keras hingga tangamu kasar
Pagi hingga malam mencari nafkah
Demi aku, ibu, dan saudaraku
Ayah, terima kasih
Bimbinganmu tak akan kulupakan
Ayah, terima kasih
Perlindunganmu akan selalu kurindukan
semoga doa-doamu dikabulkan
Mengiringi perjalananku
Meraih cita-cita untukmu, ayahku
Tentang Keluargaku
aku menyayangi ayahku
aku pun sayang adikku
Mereka keluargaku dan kebahagiaanku
Memiliki mereka membuatku senang
Tidak pernah lelah menemaniku dengan riang
Setiap detik, setiap menit, setiap waktu
Kulalui suka duka bersama keluargaku
Tuhan, tolong jagalah mereka
Lindungilah Ibu, Ayah, dan Adikku
Rukunkanlah selalu
Bahagiakanlah selalu
Aku cinta keluargaku
Puisi Untuk Guru
Berpisah dengan Guru
Rindu dalam hati telah lama
Menghilangkan kebencian
Menghapus dendam
Kami adalah lembaran kertas putih tak berdaya
Tiada arti saat kita terpaut satu waktu
Dengan cita-cita yang bersatu padu
Tanpa ragu
Meski jauh meski samar
kini kata-kata kususun
menjadi penghantar kenangan yang tak beracun
Di antara kita, saat bersama
Bumi telah menyaksikan berulang kali
aku yang nakal, aku yang usil
aku yang suka berulah di sekolah
aku rindu teguranmu, guru!
Ricuh petir dan ributnya angin
Betapa gigih engkau membimbing
Menuntunku perlahan
Melawan kebodohan
Tak akan cukup
Terima kasihku padamu
Padamu bapak guru
Padamu ibu guru
Pahlawan yang dermawan
Hari esok masih akan terus datang
Agenda perjalanan masihlah panjang
Mimpi dan cita-cita harus diperjuangkan
Menyongsong harapan setiggi langit
Melaju cepat menahan sakit
Menuju kesuksesan yang kelak kutunjukkan
Kepada guru-guru yang kurindukan
Guruku Pahlawanku
Dengan cepat aku melangkah ke sekolah
Hari ini adalah yang yang menyenangkan
Belajar untuk mengetahui hal baru
Berjalan kakipun tidak mengapa
Menuju kesuksesan di masa dewasa
Guru mengajariku dengan sabar
Guru membimbingku dengan tegar
Guru menasehatiku dengan benar
Jika tidak berilmu aku akan susah
Jika tanpa guru aku pasti semakin susah
Guru, terima kasih
Telah menjadi orang hebat dalam hidupku
Engkau adalah pahlawan
Engkau membantuku tanpa imbalan
Bila suatu hari nanti aku telah tumbuh dewasa
Aku ingin menjadi sepertimu, berbagi ilmu
Kepada mereka yang polos dan lugu
Aku bangga padamu, Guru
Puisi Budi Pekerti
Menyapa
Tak terjadi lagi
Punya kesibukan masing-masing
Bertemu di pasar, bertemu di jalan
Bertukar sapa jangan dilupakan
Agar tetap erat persaudaraan
Gemar Menabung
uang jajan kita sisihkan
Masukkan ke celengan setiap hari
Tak mengapa meski sedikit
Suatu saat menjadi bukit
receh demi receh dikumpulkan
Menjadi banyak di masa depan
Ayo kawan jangan malas menabung
Agar senang agar beruntung
Bersepeda
Wasapadalah perhatikan sekitar
Pilih jalur tepi kiri agar aman
Banyak kendaraan berlalu lalang
Berjajar tiga saat bersepeda
Bukan tindakan tepat di jalan raya
cukup berjajar dua saja
Supaya selamat tidak celaka
Ronda
Nyaring suara pukulan kentongan
Warga beronda mengelilingi kampung
Berbekal senter dan kentongan
Bergantian amankan desa setiap malam
Waspadalah wahai warga
Jendela dan pintu jangan biarkan terbuka
Turut membantu yang beronda
Petuah Kakek
Pesanmu melekat dalam ingatanku Kek
Selalu kupatuhi perintahmu Kakek
Tidak bertengkar dengan adek
Tidak berkelahi dengan kawan
kakek . . .
Aku menyesal telah nakal
Aku menyesal sering bertengkar
Akan kujaga adik
Akan kukasihi teman
Tidak mudah marah tidak mendendam
Menyayangi sesame menghormati mereka
Nasihat berharga
Berkendara kesana kemari
Tak memakai pengaman kepala
Tidak takut celaka padahal berbahaya
Temanku sekalian
Tindakan Nurman jangan ditiru
Lindungi kepala saat berkendara
Jika jatuh apa jadinya
Bisa retak bisa hilang ingatan
Nasehat ini sangat berharga
Turutilah patuhilah
Untuk melindungi diri sendiri
Dan orang lain
Puisi Semangat Belajar
Belajar Jadi Pintar
Belajar adalah cara terbaik
Malas, lelah, letih tetap berusaha
Senang dalam belajar
Riang saat belajar
Apapun godaan yang datang
Akan tercapai bila tekun belajar
Buku
Menemaniku belajar setiap waktu
Keberadaanmu mengajarkan aku hal baru
Membantu Bapak Ibu guru berbagi ilmu
Kubaca, kupelajari isi yang ada di dalam dirimu
Menceriakan hari-hariku di sekolah
Kubaca bersama teman-teman
Betapa bermanfaatnya kamu, bukuku
Pensilku
Menggunakannya untuk menulis
Menulis apapun saat di kelas maupun di rumah
Mencatat pelajaran dan menggambar pemandangan
Pensil kami bermacam-macam
Ada yang panjang, pendek, tebal, tipis
Bungkusnya pun beraneka ragam
Pensilku berbungkus gambar permaisuri
Ibu membelikan untukku
karena aku suka dongeng kerajaan
Kadang kubawa pensilku ketika tidur
Apalagi saat masih baru
Aku suka membawanya ke mana mana
Aku suka menggunakannya
Belajar Itu Kebutuhan
Guru-guru tidak akan kukecewakan
Begitu pun Ibu Bapakku
Bila saja aku giat belajar
Pasti aku lah juara di antara teman sebaya
Bermalas-malasan adalah kegiatan sehari-hariku
Tidak mengulangi pelajaran di rumah
Tugas dari guru kubiarkan, perintahnya kuabaikan
Kini aku mengerti bahwa rajin belajar memberikan banyak keuntungan
Tidak jarang aku marah saat dipaksa belajar
Bahkan menghilang dari rumah bermain bersama teman
Sekarang aku menyadari bahwa belajar adalah sebuah kebutuhan
Kuakui aku menyesal sepenuh hati
Puisi Bermain
Bonekaku
Punya boneka lucu
Menemaniku selalu
Saat tidur saat malam berlalu
Betapa girang diriku
Melihat boneka lucu di ranjangku
Wajah polos wajah lugu
Rajin kubersihkan bonekaku
Melindunginya dari debu
Mebuatnya wangi
Menyenangkan hari-hariku
Bermain bersamanya
Main layang layang
Berbagai bentuk dibuat
Ada yang berbentuk ikan
Juga bentuk burung, naga, pesawat
Bahkan warga mengadakan perlombaan
Layangan dipamerkan di udara
Langit menjadi penuh layangan
Orang-orang pun bersorak sorai
Teriakan sontak terdengar
Saat layangan putus dari benang
Mereka berkerjaran menangkap layangan
Tak peduli panas menerpa di hari siang
Kala bulan purnama
Saat malam bulan purnama
Bercerita berbagi suka duka
Sembari menikmati suasana semesta
Mari bernyanyi tertawa
Mendendangkan lagu favorit bersama
Indah tiada duanya
di bawah langit berhiaskan bulan purnama
Ada banyak makanan juga tersedia
Saling berebut saling menggoda
Kami senang kala bulan purnama
Namanya Badut
Berputar putar dengan wajah belepotan
Berputar dengan sepeda satu roda
Ada benjolan merah di hidungnya
Kata orang dia itu badut
Tingkahnya lucu badannya gendut
Ekspresinya disenangi anak-anak
Aku pun lama-lam jadi suka
Aku tidak kaget lagi
Bola dari Paman Dori
Dari kota paman dengan wajah senang
Ada buah tangan untukku
Ternyata isinya bola
Tak menunggu lama langsung kubawa
Kutunjukkan kepada teman-teman semua
Sontak mereka senang mengajak main bola
Di lapangan menjadi ramai
Digiring bola ke sana kemari
Kiper siap menghadang di depan gawang
Bola ditendang kerang oleh Nanang
Gol pertama diciptakan
Puisi Tentang Binatang
Sapiku
Hidungmu hitam
suka mengendus tanaman
Aku suka memberimu makan
Karena kamu sangat lahap
Saat hari raya kurban tiba
Kamu disembelih
Aku sedih kamu pergi
Tak ada sapi lain yang kupunya
Ingin memberimu makan lagi dan lagi
Lebah
Terbang bersama kawanmu
Mencari madu
Bunga-bunga kau hinggapi
Satu persatu dihisap madunya
Karena kamu terjadi penyerbukan
Tumbuhan bisa berbuah
Kemudian bisa kumakan
Si Hitam
Bulunya lebat berwarna hitam
Ekornya panjang dan lembut
Suka sekali ikan dan tulang
Suka bercanda berguling di halaman
Punya suara khas meong meong
Tidak kupanggil pun meong meong
Kucingku si hitam yang lucu
Saat kubangun tidur suka menghampiriku
Kupu-kupu
Melihat warna-warni bunga yang harum
Tidak hanya bunga yang indah
Kupu-kupu banyak hinggap di kelopak bunga
Sayapnya warna warni
Ada biru, cokelat, merah, ungu
Terbang ke sana kemari
Indah menawan ingin kumiliki
Saat hinggap di salah satu bunga
Kucoba tangkap tapi tak kudapat
Melihatmu saja kusudah senang
Tak lelah berkeliaran di taman
Wahai kupu-kupu yang lucu
Saat sedih kamu menghiburku
Jangan pergi jauh meninggalkan aku
Aku ingin terus melihatmu
Si Cerdik Kancil
Terkenal cerdik
Banyak diceritakan di dongeng dongeng
si kancil namanya
Cokelat kulitnya
Kecil badannya banyak akalnya
Suka membodohi hewan-hewan lain
Buaya yang buas kalah
Harimau yang ganas juga kalah
Si kancil namanya
Mentimun kesukaannya
Hewan lain kesal padanya
Karena suka kasi tipu daya
Tidak ada yang menandingi
Tidak ada yang bisa melawan kecerdikannya
Kelinciku manis
Kelinci manisku lahap makannya
Wortel dan sayuran lainnya habis
Dimakan kelinci kesayangan
Lembut bulunya membuatku betah
Memandanginya di belakang rumah
Apalagi saat bermain melompat-lompat
Girang adikku dibuartnya
Kelinci manisku kelinci sayangku
Ingin kubawa kamu ke padang rumput
Memberimu banyak makanan
Melihatmu bermain dengan leluasa
Aku sayang kelinciku
Ayamku Bertelur
Ayam betina berkokok
Telur telah siap dikeluarkannya
Tak sabar ingin kulihat ia bertelur
Kuberikan tempat yang aman
Ayamku bertelur lebih dari satu
Setiap hari kutengok ia mengerami
Telurnya besar-besar mengkilat
Kutunggu hingga waktu menetas
Anak ayam bercicit menandakan kelahiran
Ingin sekali sejak dulu
Bercita-cita menjadi peternak
Akan kupelihara banyak ayam
Menyaksikan mereka bertelur
Beranak-pinak dan tumbuh dewasa
Lalu kujual telurnya
Bisa juga kujual dagingnya
Alangkah senangnya jika berhasil panen
Puisi Tentang Tumbuhan
Melatiku
Kecil mungil indah dipandang
Harum memenuhi pagar rumahku
Kumbang-kumbang senang hinggap padamu
Aku suka manyaksikanmu mekar
Terkadang berguguran
Halamanku menjadi wangi dan putih
Elok di mata sejuk di jiwa
Melihat Bunga di Kebun
Tumbuh bunga-bunga merekah
Wanginya pun menyebar
Bergoyang bersama tangkainya
Diterpa angin indah melihatnya
Oh bunga-bungaku
Seakan kau tersenyum malu
Saat sepanjang hari kupandangi dirimu
Lalu kupanggil Bapak Ibu
Menyaksikanmu bersamaku
Tidak hanya manusia yang menyukaimu
Lebah, kumbang, kupu-kupu
Serangga lain juga suka
Menghinggapimu sembari bermain
Mencari makanan dan mencuri perhatian
Mawar jingga
Jalan santai ke taman
Ada satu bunga rupawan kupandang
Jingga warnanya indah bentuknya
Kemudian singgah kupu-kupu
Tidak kalah kumbang pun menyusul
Bertumpuklah mereka di bunga jingga
Memang mawar itu mempesona
Puisi Tentang Alam
Warna Istimewa
Tujuh warna muncul setelah hujan
Ada merah jingga dan kuning
Ada hijau biru nila dan ungu
Tidak lama menghiasi angkasa
Kedatangannya istimewa
Banyak orang senang melihatnya
Semua orang ingin mengabadikannya
Betapa mempesona
Betapa elok rupanya
Bulan purnama
Cahaya terpancar penuh di malam ke 15
Membuat terpesona orang yang memandangya
Terang benderang menerangi alam semesta
Tidak ada bintang terlihat saat bulan purnam
Semua cahaya berpusat padanya
Langit tampak cantik dan bersahaja
Wahai purnama
Bertahanlah hingga laraku pudar
Hibur aku yang gusar
Embun pagi
Embun menyelimuti dedaunan
embun memenuhi batang pepohonan
Rumput hijau basah
Tanah pun ikut basah
Sejuk udara di pagi berembun
Memberi semangat belajar tekun
Hujan
Aku suka aromanya sambil memandang langit
Biru menjadi abu-abu berawan mendung
Rintik air berjatuhan membuatku takjub
Kadang orang kesal karena hujan
Aku justru senang menikmati hujan
Memandangi tetesan air di balik jendela bus
Pikiran menerawang seusai sekolah
Indah sungguh menawan
Tak ingin kumelaluinya dengan sia-sia
Anugerah Tuhan yang Maha Esa
Pantaiku
Buihnya berlabuh kerang berserakan
Aku girang memungutinya
Berlari dari pohon nyiur yang melambai
Banyak burung di angkasa menghiasi area pantai
Kadang muncul penyu di tengah laut
Kadang juga lumba-lumba menyembul mempesona
Pantai Indonesia mengagumkan
Tempat berlibur yang menyenangkan
Air
Minum butuh air
Masak butuh air
Makan butuh air
Berharganya air perlu dijaga
Hematlah dalam menggunakannya
Ia sumber kehidupan
Melihatnay mengalir membuat damai
Tak peduli siang atau malam
Selalu digunakan
Tak lekang waktu
Pasti diburu
Gunung merapi
Gunung Merapi sedap dipandang
Asapnya mengepul beterbangan
Membentuk awan putih menyelimuti permukaan
Dari jauh sungguh menawan
Tak ingin beranjak dari ciptaan Tuhan
Puisi Tentang Kesehatan
Badan Sehat Hidup Nikmat
Kita jaga kesehatan
Agar kuat jiwa dan raga
Yang diidamkan semua orang
Bersihkan badan dari kotoran
Bersihkan tuntas tanpa sisa
kulit mulus, kuku pendek, rambut rapi
Semuanya harus dijaga
Makanan sehat kita santap
Jangan lupa olahraga
Jangan lupa istirahat
Lakukan setiap hari
Rasakan nikmatnya sehat.
Bersih itu sehat
Seluruh warga siap bersih-bersih lingkungan
Isi rumah dirapikan, halaman disapu bersih
Indah nian bagus dipandang
Tidak hanya indah
Bersih juga menyehatkan badan
Jika sehat bebas beraktifitas
Harga kesehatan sangatlah mahal
Kebersihan harus selalu kita rawat
Demi hidup bugar hidup sehat
Menuju masa tua yang ceria
Ayo Gosok gigi
Selalu bersemangatlah menggosok gigimu
Ayo lekas ke kamar mandi
Sebelum tidur gosok gigi
Gigi bersih mulut wangi
Senyum manis wajah berseri
Tak akan ada mampir sakit gigi
Makan enak tidur nyenyak
Bangun Pagi Yuk
Badan segar penuh semangat
Bangun bersama terbitnya mentari
Yang indah menghiasi bumi
Bangun pagi sungguh nikmat
Cuci muka lalu olahraga
Udara segar sejuk terasa
suasana tenang menyegarkan mata.
Senangnya Bersenam pagi
Sebagai tanda awalnya pagi
Bangunku senang penuh ceria
Siap menjalani hari dengan suka cita
Cepat-cepat aku cuci muka
Membereskan diri siap berolahraga
Lari santai bersama kawan-kawan
Kemudian menggerakkan badan dengan bersenam
Sungguh menyegarkan tubuh
Sungguh membuatku bersemangat
Senam pagi haruslah giat
Supaya kuat dan selalu sehat
Empat sehat lima sempurna
Makanan sehat mengandung gizi
Terdiri dari 4 sehat 5 sempurna
Ada nasi ada lauk
Ada buah pun ada sayuran
Menjadi sempurna dengan susu
Tidak hanya giat belajar agar pintar
Makan yang sehat juga bisa jadi pandai
Sering berdoa juga jangan lupa
Kepada Tuhan yang Maha Mengasihi
Damai sejahtera bersuka ria
Puisi Anak-Anak dan Karakteristiknya
Puisi merupakan serangkaian kata yang disusun dengan indah, mengandung makna tersirat, dan dibuat dengan tema tertentu.
Waktunya pun membutuhkan porsi khusus untuk merangkainya. Membutuhkan perenungan dan pikiran lebih dalam.
Namun kaitannya dengan puisi anak, berbeda dengan puisi orang dewasa.
Terdapat beberapa karakteristik yang berkebalikan di antara keduanya.
Puisi anak adalah jenis puisi yang berkaitan erat dengan dunia anak-anak.
Hal tersebut meliputi pada proses dibuatnya oleh anak, bertema kegiatan anak, atau pun puisi yang diciptakan orang dewasa untuk anak-anaknya atau oleh guru untuk muridnya.
Jika puisi dewasa ditulis dengan tata bahasa yang filosofis, puisi anak cenderung lebih luwes dan blak-blakan.
Persoalan yang dibahas juga merupakan hal ringan namun dikemas dengan bahasa yang lebih indah.
Bahkan anak-anak ketika membuatnya biasanya tidak mempedulikan tata bahasa yang mereka gunakan.
Namun Anda bisa mengarahkan mereka untuk lebih kompeten dalam menghasilkan karya puisi yang mempesona.
Bahasa yang digunakan dalam puisi anak adalah bahasa yang kaya akan makna.
Kata-katanya ringkas dan padat namun jika dijabarkan akan menjadi sebuah pembahasan yang panjang lebar.
Itulah kehebatan puisi.
Selain ini diksi atau pilihan katanya bukanlah kata-kata yang biasanya digunakan dalam obrolan sehari-hari.
Puisi anak yang dibuat langsung oleh anak-anak akan berbeda wujudnya dengan puisi anak yang diciptakan orang dewasa.
Meskipun disetting seolah seorang bocah lah yang menulis, tulisan orang dewasa tidak akan lebih natural dari puisi yang ditulis anak itu sendiri.
Oleh sebab itu akan sangat mengagumkan jika Anda berhasil membimbing putra/putri atau murid Anda untuk menghasilkan tulisan puisi yang tidak hanya natural namun juga menyentuh pembacanya.
Apabila kesulitan mengarahkan mereka, Anda bisa memberikan contoh puisi anak yang terdapat dalam artikel ini di sub bab akhir.
Seberapa Penting Puisi Bagi Anak?
Tidak hanya sebagai hiburan, membuat atau pun membaca puisi bagi anak adalah salah satu cara untuk mengasah kreatifitas berbahasa.
Anda memang tidak perlu memaksakan kepada setiap anak untuk bisa berpuisi, namun berikanlah ruang dan kesempatan untuk mereka mencoba.
Apabila ada beberapa di antara mereka yang mampu membuat puisi lebih bagus dari pada yang lain, maka berikanlah bimbingan yang lebih pula padanya.
Anak yang memiliki kemampuan menulis khususnya dalam membuat karya puisi pada umumnya mempunyai tingkat kepekaan yang tinggi terhadap segala hal di sekitarnya.
Jiwa sosialnya juga lebih bagus dan detail terhadap apa yang dilihat dan dirasakannya.
Meskipun tidak semua anak bisa menulis puisi yang keren, akan tetapi melatih mereka untuk berpuisi dapat menunjang kecerdasannya.
Salah satunya adalah menumbuhkan kepekaan dan mengekspresikan pendapat.
Maka dari itu penting kiranya Anda menyisihkan beberapa waktu dalam sepekan untuk mengajak anak-anak berpuisi.
Sebagaimana dilansir dari thehealthsite.com mengenai manfaat menulis puisi, ada 4 faedah utama yang akan didapat bagi anak yang suka menulis puisi, yaitu:
1. Meningkatkan kreatifitas
Dengan menulis puisi, anak akan dihadapkan pada kondisi berpikir lebih dalam.
Sisi kreatifnya akan diuji dan jika berhasil maka ia tidak hanya menjadi kreatif namun juga bisa terlepas dari stress.
2. Mengalami Katarsis
Katarsis atau rasa bangga terhadap diri sendiri sangat dibutuhkan sejak dini untuk perkembangan anak.
Menulis puisi berarti juga melatih anak Anda menjadi percaya diri. Terlebih jika bisa membacakannya di hadapan publik.
3. Mendorong fungsi kognitif anak
Aktifitas menyortir kata, menyusun diksi menjadi kalimat indah penuh makna teryata mendorong fungsi kognitif anak dengan cepat.
Anda akan lebih mudah mengarahkan mereka untuk melakukan tugas yang lebih berat.
4. Mengontrol emosional Anak
Dalam penulisan puisi, terjadi proses luapan emosi yang bermanfaat kepada jiwa anak.
Bagi yang mudah marah, bisa mencurahkannya melalui puisi, tidak dengan tindakan amarah yang menakutkan.
Dengan begitu anak juga belajar mengungkapkan isi hatinya melalui tulisan.
Hal ini juga mengajarkan untuk berani mengutarakan pendapat sejak kecil dengan cara yang bijak.
Cara Membimbing Anak Menulis Puisi
Tindakan pertama yang harus dilakukan untuk merangsang daya pikir anak anak membuat puisi adalah dengan memberikannya bahan bacaan.
Tentu jenis bacaan yang diberikan adalah puisi. Berbagai macam puisi anak yang ia baca akan berpengaruh terhadap cara pandangnya.
Hal ini juga sangat membantu memberikan pembendaharaan kata dalam memori otaknya.
Di awal-awal anak kemungkinan akan lebih banyak mencontoh puisi dari apa yang ia baca.
Namun seiring berjalannya waktu, anak didik Anda akan menghasilkan puisi dengan bahasanya sendiri.
Semakin sering Anda menyuguhkannya bacaan, maka semakin kaya kosa katanya.
Cara lain yang bisa dipilih adalah dengan memperdengarkan audio atau memperlihatkan video pembacaan puisi anak.
Video berikut bisa jadi salah satu media Anda:
Teknik ini sangat membantu terhadap anak yang karakter belajarnya lebih cepat dengan audio visual.
Jadi Anda juga semestinya memperhatikan setiap pola daya tangkap anak.
Buatlah mereka senang ketika membuat puisi, bukan malah merasa tertekan hanya karena itu merupakan salah satu materi wajib dalam kelas.
Kemudian dalam membimbing anak menulis puisi, ajaklah mereka ke ruang bebas.
Menulis puisi di dalam kelas hanya akan memberikan kejenuhan dan kebuntuan.
Agendakan belajar di luar kelas seperti di taman, di halaman sekolah, di perpustakaan, di kebun, di sawah, dan di tempat lainnya yang merangsang imajinasi mereka.
Tema yang Sering Muncul Dalam Puisi Anak
Sebagaimana telah disinggung pada sub bab sebelumnya, tema puisi anak tidak jauh dari kehidupan sehari-sehari mereka.
Berbagai ungkapan perasaan juga akan dicurahkan mereka dalam puisinya seperti orang dewasa.
Tema secara umum yang sering ditulis adalah tentang sekolah, bermain, berlibur, menceritakan binatang, tumbuhan, pemandangan alam, guru, orang tua, teman, dan lain-lain.
Banyak sekali contoh-contoh puisi anak yang tersaji dalam artikel ini.
Semoga bisa membantu Anda dalam mencari referensi. Buatlah anak didik Anda mahir berpuisi!